Minggu, 26 Januari 2014

The Dandees, dan twitter.

Haaaai! Sekarang saya mau berbagi info sama pembaca postingan saya kali ini..

Diantara kalian, pasti ada yang mengidolakan (atau cuma suka) sama The Dandees alias mas Imam Darto dan mas Dimas Danang yang mengaku tidak terkenal itu kan? Yap. Mereka sebenernya ngga mau diagung-agungkan secara berlebihan (oleh beberapa orang) sebagai idola yang kayanya udah ngehits bangeet gitu. Karena menurut mereka, mereka bukan yang seperti itu.

Jujur, saya juga kadang suka mengagumi secara berlebihan.

Mas Danang pernah bilang beberapa minggu lalu ke saya. Kira-kira (seinget sayaa.. hehe), begini katanya..

Gue sebenernya ngga mau ada fans-fans atau kaya gimana. Pengennya ya temenan aja kaya gini. Ngumpul bareng, ngobrol. 

Ya, sejujurnya mereka ngga mau diidolakan secara berlebihan. Ada yang bahkan menjadikan twitter (mention dan followback) sebagai daya ukur sifat mas Darto dan mas Danang. Ada yang tadinya mengidolakan, tapi saat tweet-nya tidak di-reply atau akunnya tidak difollowback dia seketika berubah menjadi haters. Padahal, salah besar.

Mas Darto dan mas Danang juga punya kesibukan lain selain hanya membalas tweet atau mem-followback kalian. Mereka kan lagi ngehitsss.. (naon)

Oke, fokus.

Iya jadi mereka punya kesibukan lain. Malah cenderung banyak. Mereka kadang meluangkan waktu membuka twitter untuk suatu urusan pekerjaan. Pernah liat tweet mas Darto yang ada hubungannya sama suatu merk kopi? Atau tweet mas Danang yang mengikutsertakan salah satu akun penjual pomade? Yes, if you know what I mean. :-)

Kalaupun mereka ada tweet yang memang di twit disela-sela waktu kerja, ya itu urusan mereka. Mungkin karena mereka bete. Bete nunggu break kerjaan, atau apapun. Dan kalaupun ada mention kalian yang terbalas oleh mereka, ya itu rejeki kalian. Kalo kata mas Danang mah, #rejekianaksholeh. Gitu.

Mention yang dibalas mereka juga biasanya yang terbaca. Mas Danang pernah menunjukkan tab mention twitter di smartphone-nya ke saya. Dia bilang "Tuh. 200+ new mention. Gue mah main scroll aja ke atas". Bisa kalian bayangin gimana bacanya? Mas Danang nunjukkin itu sekitar beberapa bulan yang lalu. Gimana dengan sekarang? Followers makin banyak, mention apalagi.

Dulu saat followers mereka masih tidak sebanyak ini, mungkin ada beberapa orang yang sering mendapat balasan mention dari mas Darto maupun mas Danang. Dan saat sudah sebanyak ini, ada yang bilang seperti ini: "Huuu mentang-mentang udah terkenal jadi ogah balesin mention gue!" Ya ampunnn masih aja mikir gitu. Mereka itu kan terkenal karena kerja. Kerja itu nguras tenaga dan waktu. Mereka pasti lebih mementingkan kerjaan dong, daripada cuma untuk urusan maya.

Tapi mereka kan tetep sering nyapa kalian di twitter kan? Please, jangan sekali-kali lagi mikir kalo The Dandees sombong karena ngga bales mention kalian. Think smart, gitu kata iklan mah.

Anyway, mereka ngga pernah nganggep fans loh. Eeeitss.. Bukan ngga pernah dianggap, sih. Kalian tau kenapa? Mereka ngga mau anggap kalian sebagai fans. Tapi sebagai friends. Alias, teman.

Untuk itu.. The Dandees (mas Danang dan mas Darto) serta beberapa wakil admin fanbase di twitter yang kebetulan ketemu waktu itu memutuskan untuk membuat satu wadah sebagai salah satu media interaksi mereka di twitter dalam wujud friend-base. Friendbase loh, bukan Fanbase. Username akun-nya FOTD_INA. Nama FOTD diusulkan oleh mas Danang sendiri loh. FOTD kepanjangan dari "Fans Of The Dandees"

FOTD ditunjuk langsung sebagai satu-satunya friendbase resmi untuk teman-teman sekalian. Jadi, bisa di follow @FOTD_INA di twitter yaa.

Oh iya, jangan salah pengertian lagi sama mas-mas kurang terkenal tadi ya! Hehe. :-))



***

GUYSSSS CEK POSTINGAN "KONGKOW SAMBIL BERAMAL BARENG THE DANDEES" YUUUKKK!!

***



Salam hangat,





- pengagum.

2 komentar:

  1. pengen ketemu langsung sama mas danang n mas darto, belom kesyampeaan, sebelum pergi lebih jauh lagi nih minn, help me :(

    BalasHapus